Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

Cerbung (d secret of Deimores Land)

lanjut yuukk...halaman ke dua nih...tunggu lanjutannya ya masih mau di-upload dulu lanjutannya si halaman ke 3



“Jadi kau orangnya!” kata Kelly.
“Hehehe” anak itu tersenyum kecut.
“Namamu siapa?” tanya Kelly,anak itu tak menjawab.
“Kalau kau tak mau bicara, aku tak akan membiarkanmu pergi”
“Ayolaahh…oke, aku Dimpy Drilly” Kelly membungkam mulutnya sendiri untuk menutupi tertawaannya.
“Hei?apa yang lucu!” tanya Dimpy penasaran
“Namamu!Dimpy?Drilly? Nama macam apa itu?”
“Oh Tuhan…kenapa namaku begitu konyol..” Dimpy menutup mukanya dengan kedua tangannya.
“Namamu siapa?” tanya Dimpy
“Kelly Durke”
“Durke? Nama yang aneh!” balas Dimpy.
“Masih mending, daripada Drilly!” Kelly menjulurkan lidahnya.
“Oke…aku kalah” Dimpy mengangkat dua tangannya.
“Di mana rumahmu?”
“Itu…” Dimpy mengarahkan jari telunjukknya ke rumah mewah di seberang jalan, tepat di depan rumah paman Kelly. Rumah bertingkat dengan pagar tanaman di halamannya, jalan setapak menuju pintu utama dihiasi lampu-lampu antik. Air mancur di sebelah kanan halaman yang di sekelilingnya ada bunga mawar merah. Dinding rumahnya terbuat dari bata merah, serta jendela besar dihiasi kaca patri warna-warni.
“Kalau kau tinggal di mana?”
“Aku tinggal di tengah kota London. Aku menghabiskan liburan musim panasku di sini, di rumah pamanku.” Kelly menunjukkan mana rumah pamannya, dan wajah Dimpy yang riang berubah jadi suram saat melihat penampakan rumah pamannya yang mengenaskan itu.
Bagaimana tidak? Rumah pamannya adalah rumah terburuk di daerah itu. Rumah itu jauh dengan rumah Dimpy yang mewah. Jangankan mewah, rumah pamannya lebih mirip dengan kandang hewan ternak yang tidak pernah dibersihkan selama bertahun-tahun. Jerami berserakan di mana-mana, pintu ebony yang rapuh, dinding yang dipenuhi sarang laba-laba dan masih banyak hal buruk lain yang ada di rumah paman Kelly.
“Jadi itu rumah pamanmu…” Dimpy akhirnya berbicara, lalu ia menelan ludah.
“Yah…begitulah” kata Kelly.
“Aku pulang dulu, besok kembalilah kesini, jam yang sama!” Dimpy berlalu.
2

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar